Minggu, 31 Mei 2009

Bagian Belakang Sulaman

Bacaan : Hakim-hakim 11:1-11
Nats: Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang
     gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal ...
     (Hakim-hakim 11:1)

Judul:
                   
BAGIAN BELAKANG SULAMAN

Kebanyakan orang melihat karya sulaman dalam bentuk jadi. Sudah
terbingkai indah, atau terjahit rapi pada baju. Saya beruntung dapat
melihat proses pembuatannya karena istri saya suka menyulam. Kalau
kita mengamati sulaman itu dari sebelah belakang, alangkah berbeda
penampilannya. Jalinan benang centang-perenang, bertumpukan tidak
teratur, jauh dari indah. Singkatnya, amburadul.

Bisa jadi seperti itulah Yefta memandang latar belakang hidupnya.
Seperti benang kusut. Ia anak perempuan sundal, dianggap tidak berhak
mendapatkan warisan, dan diusir saudara-saudara tirinya. Ia sempat
mengalami kepahitan akibat perlakuan itu. Ia nantinya juga telanjur
melontarkan nazar yang terburu-buru (ayat 30,31). Toh ia menjadi
salah satu hakim Israel yang dipimpin oleh Roh Kudus. Ia pengatur
strategi yang ulung dan mahir berunding sebelum bertempur. Dan ia pun
menepati nazarnya walaupun dengan penyesalan yang pahit. Yang jelas,
namanya tercantum dalam Ibrani 11 sebagai salah satu tokoh iman.

Penolakan dan perlakuan tidak adil dari orang lain bisa jadi membuat
hidup kita seperti bagian belakang sebuah sulaman yang penuh benang
malang melintang. Pergumulan Yefta memberikan pelajaran berharga yang
dapat menolong kita untuk tidak terpuruk dan patah semangat. Kita
dapat menghindari tumbuhnya akar pahit dengan tidak menyalahkan orang
lain atau keadaan. Kita dapat mengandalkan Tuhan. Sebagaimana Dia
memakai Yefta, Dia juga dapat memakai kita, meskipun orang lain
meremehkan kita. Dia dapat menyulam kita menjadi karya yang pantas
dipajang di Aula Iman  --ARS

           
SETIAP TOKOH YANG TERPAMPANG DI AULA IMAN
           MELEWATI PROSES PEMBENTUKAN YANG MENYAKITKAN

Selasa, 19 Mei 2009

Cara Pandang Terhadap Beban Hidup

Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul
beban tersebut. 
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey
mengangkat segelas
air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira
segelas air ini?"
 
Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."Ini bukanlah masalah
berat absolutnya,
tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.
 
"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1
jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1
hari penuh, mungkin anda
harus memanggilkan ambulans untuk saya.Beratnya sebenarnya sama, tapi
semakin lama saya
memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."
 
"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan
mampu membawanya
lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey.    "Apa yang
harus kita lakukan adalah
meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".
Kita harus meninggalkan
beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu
membawanya lagi.
 
Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban
pekerjaan. Jangan bawa
pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada
dipundak anda hari ini, coba
tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil
lagi.
 
Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!! Hal
terindah dan terbaik
di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh
di relung hati kita.
 
Start the day with smile and have a good day........ 

Sabtu, 16 Mei 2009

Kisah Kepiting

Written by Isak Rickyanto   
Friday, 15 April 2005

Beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah tahun 2000, saya berkunjung ke kota Pontianak, teman saya disana mengajak saya memancing Kepiting.

Bagaimana cara memancing Kepiting?
Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke batang bambu itu, diujung lain tali itu kami mengikat
sebuah batu kecil.

Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju Kepiting yang kami incar, kami mengganggu Kepiting itu dengan batu, menyentak dan menyentak agar Kepiting marah, dan kalau itu berhasil maka Kepiting itu
akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram, capitnya akan mencengkeram batu atau tali dengan kuat sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor Kepiting gemuk yang sedang marah.

Kami tinggal mengayun perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih karena di bawah wajan itu ada sebuah kompor dengan api yang sedang menyala.

Kami celupkan Kepiting yang sedang murka itu ke dalam wajan tersebut, seketika Kepiting melepaskan gigitan
dan tubuhnya menjadi merah, tak lama kemudian kami bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.

Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, karena kegeramannya atas gangguan yang
kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.

Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang,kehilangan jabatan, bahkan kehilangan segalanya karena MARAH .

Jadi kalau anda menghadapi gangguan, baik itu batu kecil atau batu besar, hadapilah dengan bijak, redam kemarahan sebisa mungkin, lakukan penundaan dua tiga detik dengan menarik napas panjang, kalau perlu pergilah ke kamar kecil, cuci muka atau basuhlah tangan dengan air dingin, agar murka anda mereda dan anda terlepas dari ancaman wajan panas yang bisa menghancurkan masa depan anda.

Nothing Great in the World has ever been accomplished without PASSION

Sumber: dari Indonesian mailing list

Bunga Cantik Dalam Pot yang Retak

Rumah kami langsung berseberangan dengan pintu masuk RS John Hopkins di Baltimore. Kami tinggal dilantai dasar dan menyewakan kamar-kamar lantai atas pada para pasien yang ke klinik itu.

Suatu petang dimusim panas, ketika aku sedang menyiapkan makan malam, ada orang mengetuk pintu. Saat kubuka, yang kutatap ialah seorang pria dengan wajah yang benar buruk sekali rupanya. "Lho, dia ini juga hampir Cuma setinggi anakku yang berusia 8 tahun," pikirku ketika aku mengamati tubuh yang bungkuk dan sudah serba keriput ini. Tapi yang mengerikan ialah wajahnya, begitu miring besar sebelah akibat bengkak, merah dan seperti daging mentah., hiiiihh...! 

Tapi suaranya begitu lembut menyenangkan ketika ia berkata, "Selamat malam. Saya ini kemari untuk melihat apakah anda punya kamar hanya buat semalam saja. Saya datang berobat dan tiba dari pantai Timur, dan ternyata tidak ada bis lagi sampai esok pagi." Ia bilang sudah mencoba mencari kamar sejak tadi siang tanpa hasil, tidak ada seorangpun tampaknya yang punya kamar.

"Aku rasa mungkin karena wajahku .. Saya tahu kelihatannya memang mengerikan, tapi dokterku bilang dengan beberapa kali pengobatan lagi..."

Untuk sesaat aku mulai ragu2, tapi kemudian kata2 selanjutnya menenteramkan dan meyakinkanku: "Oh aku bisa kok tidur dikursi goyang diluar sini, di veranda samping ini. Toh bis ku esok pagi2 juga sudah berangkat."Aku katakan kepadanya bahwa kami akan mencarikan ranjang buat dia, untuk beristirahat di beranda.

Aku masuk kedalam menyelesaikan makan malam. Setelah rampung, aku mengundang pria tua itu, kalau2 ia mau ikut makan. "Wah, terima kasih, tapi saya sudah bawa cukup banyak makanan." Dan ia menunjukkan sebuah kantung kertas coklat. Selesai dengan mencuci piring2, aku keluar mengobrol dengannya beberapa menit. Tak butuh waktu lama untuk melihat bahwa orang tua ini memiliki sebuah hati yang terlampau besar untuk dijejalkan ketubuhnya yang kecil ini.

Dia bercerita ia menangkap ikan untuk menunjang putrinya, kelima anak2nya, dan istrinya, yang tanpa daya telah lumpuh selamanya akibat luka di tulang punggung. Ia bercerita itu bukan dengan berkeluh kesah dan mengadu; malah sesungguhnya, setiap kalimat selalu didahului dengan ucapan syukur pada Allah untuk suatu berkat! Ia berterima kasih bahwa tidak ada rasa sakit yang menyertai penyakitnya, yang rupa2nya adalah semacam kanker kulit. Ia bersyukur pada Allah yang memberinya kekuatan untuk bisa terus maju dan bertahan.

Saatnya tidur, kami bukakan ranjang lipat kain berkemah untuknya dikamar anak2. Esoknya waktu aku bangun, seprei dan selimut sudah rapi terlipat dan pria tua itu sudah berada di veranda. Ia menolak makan pagi, tapi sesaat sebelum ia berangkat naik bis, ia berhenti sebentar, seakan meminta suatu bantuan besar, ia berkata, "Permisi, bolehkah aku datang dan tinggal disini lagi lain kali bila aku harus kembali berobat? Saya sungguh tidak akan merepotkan anda sedikitpun. Saya bisa kok tidur enak dikursi."Ia berhenti sejenak dan lalu menambahkan, "Anak2 anda membuatku begitu merasa kerasan seperti di rumah sendiri. Orang dewasa rasanya terganggu oleh rupa buruknya wajahku, tetapi anak2 tampaknya tidak terganggu."

Aku katakan silahkan datang kembali setiap saat. Ketika ia datang lagi, ia tiba pagi2 jam tujuh lewat sedikit. Sebagai oleh2, ia bawakan seekor ikan besar dan satu liter kerang oyster terbesar yang pernah kulihat. Ia bilang, pagi sebelum berangkat, semuanya ia kuliti supaya tetap bagus dan segar. Aku tahu bisnya berangkat jam 4.00 pagi, entah jam berapa ia sudah harus bangun untuk mengerjakan semuanya ini bagi kami. Selama tahun2 ia datang dan tinggal bersama kami, tidak pernah sekalipun ia datang tanpa membawakan kami ikan atau kerang oyster atau sayur mayur dari kebunnya. Beberapa kali kami terima kiriman lewat pos, selalu lewat kilat khusus, ikan dan oyster terbungkus dalam sebuah kotak penuh daun bayam atau sejenis kol, setiap helai tercuci bersih. Mengetahui bahwa ia harus berjalan sekitar 5 km untuk mengirimkan semua itu, dan sadar betapa sedikit penghasilannya, kiriman2 dia menjadi makin bernilai...

Ketika aku menerima kiriman oleh2 itu, sering aku teringat kepada komentar tetangga kami pada hari ia pulang ketika pertama kali datang. "Ehhh, kau terima dia bermalam ya, orang yang luar biasa jelek menjijikkan mukanya itu? Tadi malam ia kutolak. Waduhh, celaka dehh.., kita kan bakal kehilangan langganan kalau nerima orang macam gitu!" Oh ya, memang boleh jadi kita kehilangan satu dua tamu. Tapi seandainya mereka sempat mengenalnya,mungkin penyakit mereka bakal jadi akan lebih mudah untuk dipikul. Aku tahu kami sekeluarga akan selalu bersyukur, sempat dan telah mengenalnya; dari dia kami belajar apa artinya menerima yang buruk tanpa mengeluh, dan yang baik dengan bersyukur kepada Allah.

Baru2 ini aku mengunjungi seorang teman yang punya rumah kaca. Ketika ia menunjukkan tanaman2 bunganya, kami sampai pada satu tanaman krisan [timum] yang paling cantik dari semuanya, lebat penuh tertutup bunga berwarna kuning emas. Tapi aku jadi heran sekali, melihat ia tertanam dalam sebuah ember tua, sudah penyok berkarat pula. Dalam hati aku berkata,"Kalau ini tanamanku, pastilah sudah akan kutanam didalam bejana terindah yang kumiliki."

Tapi temanku merubah cara pikirku. "Ahh, aku sedang kekurangan pot saat itu," ia coba terangkan, "dan tahu ini bakal cantik sekali, aku pikir tidak apalah sementara aku pakai ember loak ini. Toh cuma buat sebentar saja, sampai aku bisa menanamnya ditaman."

Ia pastilah ter-heran2 sendiri melihat aku tertawa begitu gembira, tapi aku membayangkan kejadian dan skenario seperti itu disurga. "Hah, yang ini luar biasa bagusnya," mungkin begitulah kata Allah saat Ia sampai pada jiwa nelayan tua baik hati itu." Ia pastilah tidak akan keberatan memulai dulu didalam badan kecil ini." Semua ini sudah lama terjadi, dulu dan kini, didalam taman Allah, betapa tinggi mestinya berdirinya jiwa manis baik ini.

"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati." (1 Samuel 16:7b)

Sahabat2 adalah istimewa sekali. Mereka membuatmu tersenyum dan mendorongmu jadi sukses. Mereka meminjamimu sebuah kuping dan berbagi suatu kata pujian. Tunjukkan kawan2mu betapa kau peduli.. Buatlah seseorang tersenyum hari ini.

"Your failure is not a reason for GOD to stop loving you"

GBU all " 

Jumat, 10 April 2009

Hai teman, hari ini 2 jam setelah Jumat Agung... hari dimana Tuhan kita Yesus Kristus mengorbankan dirinya buat kita di atas kayu salib...

Sudahkah kalian merenungkan karyaNya? Sudahkah kalian menyadari bahwa kita masih belum membebaskan Dia dari salib?

Tahukah kalian? Setiap kali kita melakukan dosa... saat itu pula kita menyalibkan Dia sekali lagi!

Bertobatlah... Kerajaan Allah sudah dekat...

Yesus begitu mengasihi kalian semua... karena itulah Dia rela mati buat kalian... juga buatku...

Renungkanlah kasihNya...

Sabtu, 28 Maret 2009

Hari ini, aku cuma ingin berbagi lagu yang kusukai...

Liriknya bener-bener mewakili perasaan aku terhadap pengorbanan yang udah Tuhan Yesus lakukan di kayu salib. Teman-teman, jangan pernah lupa... hari ini kita ada... karena pengorbananNya yang luar biasa.

Apakah hari ini atau mungkin minggu ini... kalian melakukan sesuatu yang membuatnya harus mengorbankan diri sekali lagi?


Kasih yang terindah
Hati yang mulia
Hanya kutemukan di dalam Mu, Yesusku
Pujian dari hatiku
selalu di setiap waktuku
tiada pernah berubah
KasihMu

Karya terbesar dalam hidupku
pengorbananMu yang s'lamatkanku
Engkaulah harta yang tak ternilai
Yang kumiliki dan kuhargai
Yesus Engkau kukagumi

Selasa, 24 Maret 2009

Go To The NEXT Level

"Seringkali orang Kristen tidak mengalami dan melihat mujizat karena terlalu banyak BERPIKIR"


Sebelumnya, silakan baca terlebih dulu Matius 14 : 22-32 ( kisah tentang Yesus berjalan di atas air) supaya sharing yang saya tulis di bawah ini bisa lebih dimengerti.

Dari kisah tersebut, Allah ingin kita mengalami pengalaman-pengalaman baru dan menghadapi perkara-perkara yang lebih besar. Allah ingin kita mengalami terobosan seperti yang Petrus alami dalam kisah ini. Tentunya sebagai anak Tuhan, kita tidak mau hanya stag di satu titik kan? Karena Allah kita adalah Allah yang dinamis, selalu bergerak. Jika kita tidak bergerak, maka kita akan ketinggalan Kegerakan Allah yang dahsyat dan penuh mujizat.


Nah, bagaimana supaya kita bisa naik ke level yang lebih tinggi dalam kehidupan kekristenan kita? Ada 4 poin yang akan dibahas disini:

1. Terbukalah untuk hal-hal yang baru dari Tuhan. Hal-hal baru ini adalah hal-hal yang belum pernah kita lihat dan belum pernah kita dengar. Seperti ketika para murid melihat Yesus berjalan di atas air, itu adalah sebuah fenomena yang tak pernah mereka lihat ataupun dengar sebelumnya, sehingga membuat mereka ketakutan dan mengatakan itu adalah hantu. Jangan pernah dengan mudah mengatakan sesuatu itu SESAT hanya karena hal tersebut bertentangan dengan pikiran kita. Apa definisi sesat menurut Tuhan Yesus? Jawabannya ada di Matius 22 : 29, yaitu: a. tidak mengerti Kitab Suci dan b. tidak mengerti Kuasa Allah

2. Terimalah rhema / perintah dari Tuhan. Rhema untuk Petrus dalam kisah ini adalah ketika Yesus berkata padanya, "Datanglah!!"
Dalam kehidupan ini, yang Tuhan cari bukanlah kemampuan (ability) kita, tapi Dia mencari ketaatan (obedience) kita! Maukah kita taat pada apa yang Dia perintahkan?
Ada banyak contoh orang-orang percaya dalam Alkitab yang berhasil karena ketaatan mereka seperti Abraham, Musa, Maria ibu Yesus, dll. Mereka semua melakukan tindakan-tindakan yang luar biasa setelah menerima dan menaati rhema dari Tuhan.

3. Kita harus keluar dari KETERBATASAN dan COMFORT ZONE kita. Dalam kisah ini, zona nyaman Petrus ada di dalam perahu. Jika dia tidak berani keluar dari perahu, dia takkan pernah berjalan di atas air (mujizat). Ketika kita berani keluar, berani menerobos keterbatasan, ketakutan kita dan kenyamanan kita... maka kita akan mengalami MUJIZAT. Karena mujizat tidak terjadi di dalam perahu, tapi di luar perahu! Jangan biarkan keterbatasan kita menghalangi kuasa Tuhan bekerja.

4. Milikilah kapasitas untuk mengatasi KEGAGALAN. Banyak orang Kristen hanya mempunyai kapasitas untuk mengatasi KEMENANGAN. Bangga kalau menang, tapi kalau gagal / kalah marah-marah dan nggak bisa terima. Seperti Petrus, dia gagal karena ketakutan saat ada angin menerpa dia sehingga dia mulai tenggelam, tapi dia dengan rendah hati meminta tolong pada Tuhan.
Kita bisa gagal saat berjalan bersama Tuhan, siapa bilang akan langsung berhasil? Tapi kita harus terus berjalan dan percaya. DON'T QUIT!! Terus bertekun dan berdoa! Karena pemenang bukanlah orang yang tak pernah gagal tapi orang yang tak pernah berhenti mencoba. Ikut Tuhan itu nyeri-nyeri sedap... haha...
Amsal 24:16 berkata "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana."


Jangan pernah menyerah dalam kegagalan. Mungkin ada dari kamu saat ini ingin berhenti merokok tapi terus menerus gagal, jangan menyerah. Lakukan seiring dengan berdoa minta pertolongan dari Tuhan. Jangan pernah kecewa pada diri sendiri. Terus coba, saya yakin, pada akhirnya kamu pasti akan berhasil. Mungkin ada yang punya masalah lain, tapi jika kalian berani menerobos batasan-batasan tersebut dan mau terus mencoba keluar, kalian pasti akan berhasil dan melihat betapa kuasa Tuhan itu luar biasa.

Ayo kita sama-sama go to the next level!!

God Bless You~